PERSDA.COM – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik Amonium Nitrat di Kawasan Industrial Estate (KIE) Bontang, Kalimantan Timur, Kamis, 29 Februari 2025.
Adapun pabrik ini dikelola secara joint venture oleh PT Pupuk Kaltim, PT Dahana dan PT Kaltim Amonium Nitrat (KAN).
Pabrik Amonium Nitrat ini memiliki nilai investasi Rp 1,2 triliun dengan kapasitas produksi 75 ribu ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Tanggapi Tuduhan Kartel Bunga Pinjaman
4 Sikap Presiden Prabowo Subianto Jadi Sorotan, Keberpihakan Pemerintah terhadap Buruh Diapresiasi
Lakukan Perbaikan Citra dan Pulihkan Nama Baik, Beginilah 5 Jalan yang Dilakukan oleh Press Release

SCROLL TO RESUME CONTENT
Peresmian ini membuat Jokowi bahagia, lantaran bisa mengurangi impor amonium nitrat sebagai komponen bahan baku pupuk.
“Saya senang pabrik ini selesai nanti akan menambah bahan baku pembuatan pupuk Tanah Air, utamanya NPK.”
REDAKSI: Silahkan lanjutkan scroll ke bawah untuk mengetahui berita informasi yang lebih lengkap dari artikel ini. Selamat membaca!
Baca Juga:
Usulkan 8 Poin Pernyataan Sikap, Presiden Prabowo Subianto Hormati Forum Purnawirawan Prajurit TNI
Beredar Isu Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi Mundur, Begini Respons Istana
Baca artikel lainnya di sini : Kepala Bapanas Arief Prasetyo Beri Penjelasan Soal Program Bansos yang Dituding Naikkan Harga Beras
“Diharapkan dengan selesainya pembangunan industri ini kemandirian dan produktivitas kita lebih mandiri, berdikari, dan investasi Rp 1,2 triliun tidak sia-sia,” kata Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi menambahkan, bahwa ia minta ekspansi ini diteruskan sehingga substitusi barang impor bisa dilakukan.”
Lihat juga konten video, di sini: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto Menjadi Jenderal TNI, Kenaikan Pangkat Istimewa dari Presiden
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Kenalkan Mentan Amran ke Raja Yordania, Diplomasi Pertanian Jadi Sorotan
Terkait Kebijakan TKDN Pemerintahan Prabowo, Jumhur Hidayat Luruskan Pemberitaan yang Misleading
“Saya kira Rp 1,2 triliun untuk kementerian BUMN itu bukan uang yang besar, itu uang kecil.”
“Sehingga perlu diteruskan agar 21 persen itu rampung semuanya. Jadi betul-betul bisa kita pegang.
Bukan hanya urusan amonium nitrat, namun produk lainnya yang impor.
Harus semuanya diproduksi dalam negeri karena kita memiliki kekuatan untuk itu.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Artikel di atas juga sudah diterbitkan media ekonomi dan bisnis Bisnisnews.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Halloupdate.com dan Bisnisnews.com