PERSDA.COM – Menteri Pertahanan RI yang juga calon presiden dari partai Gerindra Prabowo Subianto berbicara mengenai permasalahan sistem ekonomi yang terjadi saat ini.
Prabowo Subianto menyinggung soal trickle down economic atau ekonomi menetes ke bawah efek dari filosofi kapitalis neoliberal.
Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto saat menjadi pembicara dalam Seminar Kebangsaan Bersama 1000 Guru, Rektor dan Cendekiawan.
Prabowo Subianto mengatakan, orang Indonesia diajarkan untuk selalu bersifat baik sejak usia dini oleh orang tuanya masing-masing.
Baca Juga:
Erick Thohir Sebut Dana Rp277 Miliar Buat Timnas Cair Januari 2025 adalah Dukungan Penuh Prabowo
Namun apakah ada orang tua yang mengajarkan anaknya untuk menjadi koruptor?
Baca artikel lainnya di sini: Hadiri Seminar Kebangsaan Bersama 1000 Pendidik, Prabowo Subianto Kenang Kiprahnya Membangun Rakyat
“Sifat melayu kita salah satu yang diajarkan orang tua adalah, Nak, kalau besar harus jadi orang baik ya?” kata Prabowo Subianto di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu, 30 September 2023.
“Tidak ada orang tua yang ajarkan, Nak kalau besar kamu harus jadi koruptor ya? Ada tidak Jangan-jangan ada? Jangan-jangan ada kelompok lain, bangsa lain, yang ajarkan”.
Baca Juga:
Dikabarkan Telah Tiba di Moskow, Presiden Suriah Bashar al-Assaddan dan Anggota Keluarganya
Sebanyak 52 Pejabat Kabinet Merah Putih Disebut Belum Serahkan LHKPN, Begini Penjelasan KPK
Soal Mantan Pacar Kaesang Pangarep Gunakan Jaket PDIP, Sekjen Hasto Kristianto Beri Penjelasan
“Nak yang penting anak harus kaya ya tidak perduli caranya bagaimana, persetan dengan yang lain. Ini ternyata ada loh! ” ungkap Prabowo Subianto.
“Aliran-aliran seperti itu ada filosofinya, namanya kapitalisme neoliberal yang mengajarkan bahwa keserakahan adalah baik.”
“Yang penting ada pertumbuhan, yang penting kaya raya 1% itu namanya tricle down economics.”
“Jadi yang miskin tidak apa-apa ya nanti tinggal menunggu tetesan ke bawah, masalahnya netesnya itu begitu sampai di bawah kita semua sudah mati.”
Baca Juga:
Warga Kupang Optimistis dengan Program Makan Bergizi Gratis, Sambut Presiden Prabowo Subianto
Inilah 5 Manfaat Buah Naga bagi Kesehatan, Salah Satunya Melembabkan dan Mencerahkan Kulit
Usai Periksa Remaja Pelaku Pembunuhan Ayah dan Neneknya di Jaksel, Polisi Ungkap Hasil Tes Urine
Saat ini, sambung Prabowo Subianto, para tokoh dari barat di mana paham ini berasal dan berkembang akhirnya menyadari bahwa tricle down economics itu keliru.
“Tokoh senator Amerika Serikat Hilary Clinton mengatakan bahwa sudah waktunya (tricle down economics) dikubur dalam-dalam.”
“Berikutnya mantan pemimpin IMF Cristine Lagarde dia mengatakan trickle down economics meningkatkan kesenjangan pendapatan menciptakan ketidakadilan di semua negara.”
“Selanjutnya Sri Paus pemimpin agama Katolik dunia mengatakan juga masih saja orang membela teori tricle down economics, mereka begitu lugu dan tidak waspada.”
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Bahkan presiden Amerika Joe Biden mengatakan bahwa here the simple truth, ini kebenaran yang sangat sederhana ekonomi menetes ke bawah tidak pernah berhasil,” jelas Prabowo Subianto.
Menurut Prabowo Subianto, Indonesia harus berani meninggalkan paham-paham lain dan harus percaya pada apa yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu Ekonomi Pancasila.
“Ekonomi yang berdasarkan Pancasila yang berada dalam UUD 1945 apa itu? Menurut pendapat saya ini bisa dikaji oleh para pakar harus berdasarkan pancasila.”
“Prinsip utama ekonomi kita berdasarkan azas-azas religius. Tidak boleh bertentangan azas-azas tersebut. Ajaran keserakahan tidak cocok dengan kita. Ajaran survival of the tidak cocok dengan kita.”
“Yang lemah harus kita angkat, kita harus juga wujudkan persatuan nasional tidak boleh ada suatu pemikiran bahwa, yang penting daerah saya, satu untuk semua, semua untuk satu itu adalah azas kita,” tegas Prabowo Subianto.
Prabowo Subianto berharap ke depan ekonomi harus egaliter dan kerakyatan.
Selain itu harus ada juga keberpihakan kepada yang lemah dan miskin. Ekonomi Indonesia harus menuju keadilan sosial.
“Artinya Ekonomi Pancasila mengambil esensi sosialisme, di mana yang miskin harus diurus oleh negara,” kata Prabowo Subianto.***