PERSDA.COM – Presiden Jokowi menegaskan lagi sikapnya terkait urusannya dengan cawe-cawe politik di Pemilihan Umum 2024
Jokowi menjelaskan, yang dilakukannya bertujuan agar Pilpres 2024 berjalan dengan baik.
Tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara dan bangsa.
Menurut Presiden Jokowi, cawe-cawe merupakan tanggung jawab moral sebagai presiden dalam masa transisi kepemimpinan nasional pada tahun 2024.
Baca Juga:
Donald Trump Menang di Pemilihan Presiden Amerika Serikat, Begini Reaksi dari Timur Tengah
Capres Donald Trump Gugat CBS dan Ajukan Keluhan ke Washington Post, Jelang Pemungutan Suara
Jokowi mengaku dirinya tidak ingin diam saja tatkala kontestasi politik dalam Pemilu 2024 terdapat potensi riak-riak.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: Ketua Umum PDIP Megawati Tanggapi Soal Kabar Presiden Jokowi Cawe-cawe Politik di Pemilu 2024
“Masa riak-riak yang membahayakan bangsa saya disuruh diam. enggaklah,” kata Presiden Jokowi.
Jokowi menyampaikan hal itu dalam konferensi pers Pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDI Perjuangan di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juni 2023.
Baca Juga:
Target Investasi Tahun 2025 Mencapai Sekitar Rp1.900 Triliun, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
“Ya, harus menjaga agar di kepemimpinan nasional serentak, Pilpres itu bisa berjalan baik, tanpa ada riak-riak yang membahayakan negara,” kata Presiden.
Dalam kesempatan sebelumnya, Presiden Jokowi mengklarifikasi tentang cawe-cawe politik saat menerima jajaran Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin 5 Juni 2023.***