PERSDA.COM – Peneliti Ahli Utama BRIN Siti Zuhro meyakini Partai Demokrat memiliki kalkulasi politik untuk menentukan arah dukungan di Pilpres 2024.
Pasca-keluarnya Partai Demokrat dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, partai tersebut belum menentukan arah koalisi-nya.
Ada dua opsi yang dimiliki partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu.
Pertama, bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju untuk mendukung Prabowo Subianto menjadi calon presiden (capres).
Baca Juga:
Beredar Isu Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi Mundur, Begini Respons Istana
Presiden Prabowo Subianto Kenalkan Mentan Amran ke Raja Yordania, Diplomasi Pertanian Jadi Sorotan
Kedua, bergabung dalam koalisi yang dipimpin PDI Perjuangan mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres.
Baca artikel lainnya di sini: Partai Demokrat Gabung Koalisi Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto? Begini Penjelasan Resmi AHY
Menurut Siti Zuhro, dari dua opsi yang ada, Demokrat sudah memiliki kalkulasi politik dengan poros mana yang menguntungkan partai tersebut.
Siti Zuhro menilai keputusan parpol untuk berkoalisi, biasanya dilakukan ketika “chemistry” antara ketua umum masing-masing partai terhubung.
Baca Juga:
Terkait Kebijakan TKDN Pemerintahan Prabowo, Jumhur Hidayat Luruskan Pemberitaan yang Misleading
Pertemuan Dirancang oleh Saya, Jumhur Hidayat dan Ferry Juliantono, Rocky Gerung Bertemu Sufmi Dasco
Namun dia menilai, Demokrat lebih masuk akal jika bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju.
“Dari perspektif publik, opsi bergabung dengan Partai Gerindra yang ‘ok’ dan masuk akal,” kata Siti Zuhro di Jakarta, Minggu, 10 September 2023.
“Akan sulit dibayangkan koalisi bisa dibangun bila hubungan antara ketua umum tidak baik,” ujar Siti Zuhro.
Terkait kemungkinan Demokrat gabung dalam koalisi bersama PDIP, Siti menilai hal itu bisa saja terjadi.
Baca Juga:
Lebih dari 2.700 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia Akibat Gempa Dahsyat yang Mengguncang Myanmar
Ingin Meluruskan Berita Media yang Negatif dan Tidak Berimbang? Ingin Menangkis Serangan Hoax?
Alangkah indahnya jika di hari ini kita saling mengikhlaskan hati untuk saling memaafkan
Namun menurut dia, pasti membutuhkan proses untuk melakukan komunikasi politik dan berbagai penyesuaian sehingga relasi kedua parpol itu membaik.
Siti Zuhro menjelaskan kondisinya akan berbeda apabila Demokrat merapat ke Gerindra.
Karena tidak terlalu memerlukan waktu yang lama dalam melakukan komunikasi politik dan penyesuaian.
Hal itu menurut dia disebabkan karena komunikasi politik Demokrat dan Gerindra yang sudah terjalin dan pengalaman kedua partai yang pernah berkoalisi di pemilu yang lalu.***
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.